Halo, sobat kreatif! Jika kalian merupakan seorang desainer yang ingin membangun personal branding yang kuat, ada beberapa kesalahan yang harus dihindari agar dapat mencapai tujuan tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas 6 kesalahan yang sering dilakukan oleh para desainer dalam membangun personal branding. Mari kita simak!
1. Tidak Mengenali Target Audience (Pemirsa)
Terkadang, desainer tidak memahami siapa target audience mereka. Pemahaman mengenai siapa yang ingin kalian jangkau dengan personal branding sangat penting untuk mencapai keberhasilan. Mengidentifikasi target audience dan memahami kebutuhan serta preferensi mereka akan membantu kalian membangun personal branding yang tepat.
– Melakukan riset untuk mengidentifikasi target audience
Lakukan riset pasar dan studi tentang target audience yang ingin kalian jangkau. Pelajari demografi, minat, dan preferensi mereka. Dengan informasi ini, kalian dapat menyesuaikan strategi personal branding yang sesuai dengan target audience.
– Membuat konten yang relevan untuk target audience
Berdasarkan hasil riset, buatlah konten yang relevan bagi target audience kalian. Konten yang menarik bagi target audience akan membantu kalian membangun personal branding yang kuat.
2. Tidak Menggunakan Platform yang Tepat
Setiap platform memiliki karakteristik dan audiens yang berbeda. Kesalahan yang sering dilakukan desainer adalah menggunakan platform yang tidak tepat untuk membangun personal branding mereka.
– Mengidentifikasi platform yang sesuai dengan target audience
Tentukan platform yang sesuai dengan target audience kalian. Apakah mereka lebih aktif di media sosial seperti Instagram atau LinkedIn? Pilih platform yang paling relevan untuk memaksimalkan efek personal branding kalian.
– Memaksimalkan penggunaan platform yang dipilih
Setelah menentukan platform yang tepat, manfaatkan fitur-fitur yang ada di platform tersebut untuk memperluas jangkauan personal branding kalian. Misalnya, dengan menggunakan algoritma Instagram atau berinteraksi dengan komunitas di LinkedIn.
3. Tidak Konsisten dalam Penampilan dan Pesan
Konsistensi adalah kunci dalam membangun personal branding yang kuat. Sayangnya, banyak desainer yang tidak konsisten dalam penampilan dan pesan yang mereka sampaikan.
– Menetapkan identitas visual yang konsisten
Tentukan identitas visual kalian, seperti logo, warna, dan font yang akan menjadi ciri khas personal branding kalian. Pastikan untuk menggunakan identitas visual ini secara konsisten di semua platform yang kalian pilih.
– Mengatur pesan yang konsisten
Tentukan nilai-nilai dan pesan yang ingin kalian sampaikan melalui personal branding kalian. Pastikan pesan tersebut konsisten dan selaras dengan identitas kalian. Pesan yang jelas dan konsisten akan membantu kalian membangun personal branding yang kuat.
4. Kurang Mengedepankan Portofolio
Portofolio adalah salah satu aset terpenting bagi seorang desainer. Namun, banyak desainer yang tidak mengedepankan portofolio mereka dalam membangun personal branding.
– Memperbarui dan mempertajam portofolio
Perbarui portofolio kalian secara teratur dengan project terbaru dan pastikan untuk mempertajam showcase yang kalian pilih. Portofolio yang menarik akan menjadi bukti keahlian kalian dalam membangun personal branding.
– Mempromosikan portofolio di platform yang dipilih
Jangan lupa untuk mempromosikan portofolio kalian di platform yang kalian pilih. Bagikan project-project yang kalian bangun dan ceritakan proses di baliknya. Hal ini akan memperkuat personal branding kalian sebagai desainer.
5. Tidak Aktif Membangun Jaringan
Jaringan profesional sangat penting dalam membangun personal branding sebagai desainer. Namun, banyak desainer yang kurang aktif dalam membangun jaringan tersebut.
– Menghadiri acara atau komunitas desain
Carilah acara atau komunitas desain yang ada di sekitar kalian, baik dalam maupun luar negeri. Hadiri acara tersebut untuk memperluas jaringan dan membangun hubungan dengan desainer lain.
– Membangun koneksi melalui media sosial
Gunakan media sosial untuk membangun koneksi dengan desainer dan profesional lainnya. Terlibatlah dalam diskusi dan berbagi pandangan dengan tujuan untuk memperluas jaringan kalian.
6. Tidak Mengelola Ulasan dan Feedback dengan Baik
Ulasan dan feedback dari klien atau pengguna adalah bagian yang tidak terpisahkan dari membangun personal branding. Namun, banyak desainer yang tidak mengelola ulasan dan feedback dengan baik.
– Menerima ulasan dan feedback dengan sikap terbuka
Terimalah ulasan dan feedback dengan sikap terbuka. Gunakan ulasan dan feedback tersebut sebagai pembelajaran dan kesempatan untuk meningkatkan diri sebagai seorang desainer.
– Menanggapi ulasan dan feedback dengan sopan
Setiap ulasan ataupun feedback harus ditanggapi dengan sopan dan profesional. Hal ini akan membantu memperkuat citra personal branding kalian sebagai desainer yang baik dalam menerima kritik dan melakukan perbaikan.
- Perhatikan target audience dan buat konten yang relevan bagi mereka
- Tetap konsisten dalam penampilan dan pesan yang kalian sampaikan
- Maksimalkan penggunaan portofolio untuk memperkuat personal branding
- Aktiflah dalam membangun jaringan profesional dengan desainer dan profesional lainnya
- Mengelola ulasan dan feedback dengan sikap terbuka dan sopan
Demikianlah . Dengan menghindari kesalahan ini, kalian akan meningkatkan potensi untuk mencapai tujuan personal branding yang kuat. Jika kalian ingin belajar lebih lanjut tentang desain grafis dan menjadi seorang freelancer, jangan ragu untuk bergabung di kelas online belajar desain grafis dan freelancer di Git Kreatif. Selamat belajar!