Kalian mungkin pernah mendengar bahwa ada beberapa warna yang sebaiknya tidak digunakan dalam desain grafis. Namun, apakah kalian tahu mengapa hal ini dianjurkan? Pada artikel ini, kami akan membahas alasan di balik larangan penggunaan warna-warna tertentu dalam desain grafis.

1. Warna Neon

Alasan:

Warna neon cenderung mencolok dan berlebihan, sehingga sulit untuk digunakan dengan efektif dalam desain grafis. Selain itu, warna neon dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan sakit mata pada sebagian orang.

Contoh Penggunaan:

Warna neon dapat digunakan sebagai aksen kecil dalam desain, namun sebaiknya tidak digunakan sebagai warna utama atau dominan.

2. Warna Terlalu Kontras

Alasan:

Warna yang terlalu kontras dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada mata, terutama jika digunakan dalam jumlah yang besar atau terlalu sering. Selain itu, warna yang terlalu kontras juga dapat mengganggu fokus pada konten utama dalam desain.

Contoh Penggunaan:

Kalian sebaiknya menghindari penggunaan warna yang terlalu kontras untuk latar belakang atau teks utama dalam desain. Sebagai gantinya, coba gunakan warna-warna yang lebih lembut atau natural.

3. Warna Tua

Alasan:

Warna yang terlalu tua atau kusam dapat memberikan kesan kuno atau usang pada desain kalian. Selain itu, warna-warna tua juga dapat sulit untuk dibaca atau dilihat, terutama pada latar belakang yang gelap.

Contoh Penggunaan:

Kalian sebaiknya menghindari penggunaan warna yang terlalu tua atau kusam dalam desain modern atau kontemporer. Sebagai gantinya, coba gunakan warna-warna yang lebih cerah atau ceria.

4. Warna yang Tidak Sesuai dengan Branding

Alasan:

Warna yang tidak sesuai dengan branding kalian dapat memberikan kesan yang salah atau membingungkan pada klien atau pengguna. Selain itu, penggunaan warna yang tidak konsisten dengan branding juga dapat mengurangi rasa profesionalisme dan kepercayaan pada project kalian.

Contoh Penggunaan:

Kalian harus memastikan bahwa warna yang kalian gunakan dalam desain sesuai dengan branding klien atau project kalian. Jika tidak yakin, kalian sebaiknya mengambil waktu untuk mempelajari panduan branding mereka atau berkonsultasi dengan klien.

5. Warna yang Sulit Dicetak atau Ditampilkan dalam Layar

Alasan:

Warna yang sulit dicetak atau ditampilkan dalam layar dapat mengakibatkan masalah teknis atau kualitas yang buruk dalam hasil akhir desain kalian. Selain itu, warna yang sulit ditampilkan juga dapat mengurangi daya tarik visual pada desain.

Contoh Penggunaan:

Kalian sebaiknya memastikan bahwa warna yang kalian gunakan dalam desain dapat dicetak atau ditampilkan dengan jelas pada semua jenis media. Jika tidak yakin, kalian sebaiknya melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum mengirimkan project kalian ke klien.

6. Warna yang Mengandung Konotasi Negatif

Alasan:

Warna yang mengandung konotasi negatif dapat memberikan kesan yang salah atau tidak sesuai dengan tujuan project kalian. Selain itu, warna yang tidak tepat juga dapat mengurangi daya tarik pada desain dan mengganggu persepsi pengguna.

Contoh Penggunaan:

Kalian sebaiknya menghindari penggunaan warna yang terkait dengan konotasi negatif dalam desain kalian, seperti warna merah yang melambangkan bahaya atau warna hitam yang melambangkan kesedihan. Sebagai gantinya, pilihlah warna yang lebih positif atau netral dalam arti simbolik.

7. Warna yang Terlalu Umum atau Klise

Alasan:

Warna yang terlalu umum atau klise dapat memberikan kesan yang membosankan atau tidak orisinal pada desain kalian. Selain itu, warna yang terlalu umum juga dapat membuat kalian sulit untuk membedakan diri dari pesaing atau menciptakan identitas yang unik.

Contoh Penggunaan:

Kalian sebaiknya mencoba untuk menghindari penggunaan warna yang terlalu umum atau klise dalam desain kalian, seperti warna biru untuk desain perusahaan atau warna hijau untuk desain lingkungan. Sebagai gantinya, kalian harus berani menciptakan warna atau kombinasi warna yang lebih berani dan unik.

Tips Bonus:

  • Gunakanlah kontras yang cukup antara warna latar belakang dan teks untuk memudahkan pembacaan.
  • Perhatikan warna yang digunakan oleh pesaing agar kalian dapat menciptakan identitas yang berbeda dan menonjol.
  • Coba untuk mempertimbangkan faktor psikologis dan budaya dalam penggunaan warna dalam desain kalian.

Kesimpulan:

Setelah membaca artikel ini, kalian sekarang harus memahami alasan di balik larangan penggunaan warna-warna tertentu dalam desain grafis. Ingatlah untuk selalu mempertimbangkan konteks, brand, dan tujuan project kalian ketika memilih warna untuk desain kalian. Jika kalian ingin belajar lebih lanjut tentang desain grafis, kami merekomendasikan kalian untuk mendaftar di kelas online Git Kreatif di https://gitkreatif.com/kelas-desain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

7 Macam Jenis Font yang Harus Kamu Tahu dalam Desain Grafis

Ingin tahu jenis font yang tepat dalam desain grafis? Ini dia 7 macam jenis font yang harus kamu ketahui! Jangan sampai salah pilih, ya.

Mengenal Lebih Dalam Tentang Pentool pada Adobe Illustrator

Kenali Pentool di Illustrator: Seni Salurkan Kreativitas dengan Lebih Mudah!

Teknik Shape dan Line dalam Desain Grafis

Belajar Desain Grafis dengan Teknik Shape dan Line yang Asyik” – Dalam dunia desain grafis, teknik shape dan line menjadi dasar yang sangat penting untuk menciptakan karya yang menarik. Yuk, pelajari caranya dengan cara yang menyenangkan!

Teknik Color Grading untuk Meningkatkan Kualitas Desain Grafis

Belajar teknik color grading akan membantumu meningkatkan kualitas desain grafis yang kamu buat. Dalam post ini kamu akan menemukan tips-tips sederhana yang bisa kamu terapkan di pekerjaanmu. Yuk, kepoin!